Senin, 14 November 2011

things i wish i could say


Hey, aku suka cara kita saling mengacuhkan,
seperti tidak pernah ada apapun yang tersimpan.
Kupikir dengan begitu kau sedang kubunuh diam-diam.
tapi mungkin justru akulah yang sedang terbunuh pelan-pelan.

Hey, sekarang aku tahu,
Bahwa yang kita pernah miliki adalah istimewa.
Dan apa yang kurasa ketika menciummu, adalah apa yang selalu ingin aku rasa.

Hey, pernah kudapati aku membayangkan ini,
Di suatu hari pada suatu momen di jam 7 pagi
aku yang menyiapkan kopi untukmu dan membetulkan kerah bajumu.

Hey, sekarang aku sedang rindu.
cuma Tuhan yang boleh tahu.

Minggu, 06 November 2011

kepada sialan tersayang

Kamu sialanku paling nyaman.

Irama nafas yang sudah kuhafal.
Ritme gerakan saling mengisi.
Sentuhan mencandu seiring waktu.
Gumaman spontan tak perlu dipikir.
Celotehan berisik pencipta tawa.
Tenang yang kerasan di dada.   
Momen hening yang bernyawa.
Sebidang bahu yang nyaman tuk disandari
Sebuah hati yang mudah tuk dicintai.
Sebentuk kesalahan indah untuk dicoba.
Rumah persinggahan untuk ditempuh, 
tapi bukan untuk dimiliki.

Ah, kamu nyamanku paling sialan!

Selasa, 25 Oktober 2011

catatan kecil

Kadang aku merindukan me-time,
  bercelana pendek, rambut dicepol, ditemani teh panas dan buku.
Kadang aku rindu bersikap asal-asalan,
membiarkan tangan mencomot kue cubit, belepotan meses dan lelehan susu.
dan terkadang yang ku rindu cuma bercumbu.
Hujan, kamu, dan aku.

Sabtu, 22 Oktober 2011

girls will be girls

Beberapa fairy tale memang harus di-update.
Karena suatu hari kamu mengerti
Tokoh utama gak melulu se-ideal cinderella
yang bergaun indah, luwes bersepatu kaca, sempurna di rumah dan menyukai istana.

Ada kalanya dia seorang cewek bergaya preppy
Yang merasa kaya karena bisa jatuh cinta sama hal sederhana.
Dan sesekali minum wine, rayakan hidup, dan tidur dengan senyuman.
Baginya istana adalah rumah tempat dia riang melangkah pulang.
Setelah seharian bersama brief, layout, dan deadline.

But girls will be girls, right?
Ingin berciuman pakai hati dan bebas mencinta gak pakai tapi.
Dan ketika dia tiba di rumah dan turun hujan, 
sembari menyesap kopi panasnya dan kemulan, 
ada bahu ternyaman dia temukan untuk senderan.

Sabtu, 15 Oktober 2011

Duniamu itu tersusun sempurna, sayang
Teratur dan rapi. Bijak penuh aturan dan menjemukan.
Aku harus selalu berhati-hati dengan caraku melangkah.
Sedang dia luwes berjejak mengikuti alur-alurnya. 

Dia akan selalu jadi yang merapikan kerah bajumu dengan gemulai
Dan aku akan selalu jadi yang membuka paksa bajumu dengan liar.
Dia akan selalu jadi teh hangat di cangkir apik tersaji di jam 5 sore.
Dan aku akan selalu jadi mojito dingin bergelembung di gelas tinggi.

Sekarang jam 5 pagi, sayang.
Dia pasti membuatmu baru bangun tidur, pergi berdoa,
setelah seharian kamu di luar rumah untuk bekerja.
Sedang aku jenis yang membuatmu baru saja bertemu kasur,
setelah mewarnai bumi seharian dan berpetualang.

Jumat, 14 Oktober 2011

between the coffee

Kopiku terasa tenang pagi ini. Tersaji di gelas beling dengan uap hangat yang menari naik ke atas untuk kemudian menghilang. Dan seiring nafas ini menarik dan melepas udara dengan perlahan, sederet pengertian dihirup dalam tenang. Bahwa hidup selalu punya ruang dan caranya untuk menyembuhkan dan membersihkan. Untuk kita bisa kembali melahirkan niat-niat baik dari dalam.

Karena kita manusia rapuh. Selalu sok tahu akan arah padahal kita mudah jatuh. Di saat yang sama kita tetaplah manusia yang butuh Peneduh. Secarik kertas rahasia berisi doa diam-diam tersimpan di kantong belakang celana jeans kita. Tanda kita ingin hidup ini tetap baik adanya.
Dan selalu,
asal kutemukan Tuhanku tetap di hati, selalu cukuplah itu buatku.

"Have compassion on us, Lord. For we often think we are dressed when we are naked." ~Paulo Coelho

Senin, 10 Oktober 2011

a little reminder (to write)


"I’m not a big fan of inspiration. I’m too old to sit and wait for the muse to give me a little kiss..
I write a lot, and I’m not afraid to make mistakes or to write badly. I can always fix something weak and dull. But I can’t fix a blank page."

— Ron Koertge

Sabtu, 08 Oktober 2011

penjual vespa kayu VS saya

Ini miniatur vespa kayu oleh-oleh untukmu.
Menemukannya tidak sengaja di suatu sore yang buru-buru.
Tapi memberinya untukmu sangat disengaja agar kamu tetap ingat padaku.
Semoga saja begitu.

Coba buka mata dan baik-baik perhatikan.
Itu sebentuk vespa-vespaan yang banyak dijual di jalan.
Kayu ringan yang dilapisi coklat keemasan.
Buatan tangan seorang bapak yang berharap dagangannya laku terjual,
untuk kemudian pulang bertemu istri dan anak membawa makanan.


Sekarang amati baik-baik dengan mata terpejam.
Itu sebentuk hati yang diam-diam sudah kau buat jatuh.
Dilapisi cat tingkah laku pura-pura tidak butuh.
Buatan rasa seorang perempuan yang berharap bisa bilang:
"Hei aku cemburu sama dia yang namanya kau sebut berulang-ulang."

Minggu, 02 Oktober 2011

"Dua tahun masih bisa bertahan, tapi entah dengan dua Tuhan." #readsomewhere

Sebuah kalimat sederhana yang rupanya perlu didengar oleh seorang saya. Ada hari-hari dimana saya sengaja lupa, dan pura-pura lupa sama kebenaran di dalamnya; dan seperti biasa, saya terus berjalan sok mengabaikan. Tapi setiap orang selalu punya waktunya untuk dibuat memahami kan? Karena dalam satu, dua, dan banyak cara, hidup selalu mengajar kita. Sejatinya semesta adalah sesosok pribadi baik yang suka menuntun setiap langkah, jadi tibalah hari dimana saya bertemu dengan pengertian ini:

"Karena Tuhanku begini, dan Tuhanmu begitu; dan kita tidak akan pernah siap kehilangan Tuhan yang sudah kita kenal bertahun-tahun. Karena yang dihasratkan hati tentang Siapa yang disembahnya tidak akan bisa bohong. Kau menyembah Tuhanmu yang telah kau kenal dengan cara kau biasa menyembahNya dan akan selalu begitu; dan aku pun akan menyembah Tuhanku yang telah kukenal dengan cara biasa aku menyembah dan akan selalu begitu. Tidak akan pernah bisa hatiku meninggalkan Dia yang sejatinya seperti itulah seorang aku menyembah dan berkasih mesra denganNya. Masing-masing dari kita cinta Dia, dan kelak pada akhirnya kita ingin didapatiNya setia."

Tuhan itu memang satu. Hanya saja aku berlutut, kamu bersujud. (@starlian)  

Jumat, 30 September 2011

Pandangan kita sempat bertemu mencari-cari sesuatu di malam itu.
Beradu di entah menit yang ke berapa,
Berdurasi satu-dua detik yang dicuri mata.

Mungkin itu ada di tawamu, atau di matamu.
Tertangkap di jeda-jeda-tak-sengaja yang disengaja.
Atau mungkin terdampar di rasa yang tertinggal
Kala mata bertemu mata rasa itu tak lagi bisa menyamar.  

Kalau hati punya bahasanya, mungkin mereka saling tahu.
Karena entah apa yang ditanya hatimu saat itu.
Hatiku mengangguk dan menjawab: "iya, saya pun mau."


***
Yes you! Yes us! 
Bertukaran pesan di udara sebenarnya tidak berguna.
Sampai makanan habis pun ternyata kita tetap manusia dungu.
yang membiarkan hatinya termangu dipasung ragu.

Minggu, 25 September 2011

hello...

Kalau nanti ketika mencari, kamu menemukan aku, 
panggil ya..

Mungkin aku sedang duduk merajut fantasi atau sedang berlari bersama mimpi.
Mungkin aku sedang sibuk menulis ditemani secangkir kopi,
Sedang mengernyitkan dahi asik brainstorm sendiri.
Tapi berjanjilah untuk memanggilku.

Mungkin aku sedang berbaring menatap bintang,
sambil sesekali tertawa geli mendengar bunyi perutku yang kelaparan.
Atau mungkin aku sedang mencerna ilustrasi di angkasa,
apakah anjing atau naga yang sedang digambar awan?
Atau bisa jadi aku sedang hanyut mengingat impian
seiring mata mengikuti gerak pesawat yang melintas terbang,
Tetaplah menyapa, memanggil aku

Jika saat itu aku sedang kuyub kehujanan, atau belepotan bermain tanah,
Atau sedang menyeka air mata, termangu lalu mengumpat tak ramah,
Bahkan kalau aku tak menyadari hadirnya kamu,
Beranilah tetap memanggil, jangan jadi berlalu.

Karena kamu dan aku kelak punya sesuatu.
Dan saat kita bertemu, kita pasti 'tahu' 
Kamulah jalan pulang ke 'rumah' yang aku tunggu.

for my summer(s)

 
Karena kamu summer-ku, 
partner berpetualang di semesta kecil musim panasku.

Mari tersenyum untuk segala 'pernah' yang kita punya

Untuk pernah saling mencuri pandang
sampai akhirnya berani saling bertatapan
Untuk saling melempar kode dan mengaktifkan sinyal,
sampai saling bisa menerjemahkan arti tiap lirikan.
Untuk pernah bergandengan tangan sambil celingukan.
Untuk berpura-pura tidak rindu yang kemudian diungkap tidak tahu malu.
Untuk setiap momen bermusuhan untuk kembali baikan.
Untuk setiap ciuman diam-diam atau terang-terangan.
Untuk musik jazz yang membuat kita bergoyang pelan
atau orkes jalanan yang kita dengar sambil cekikikan. 
Untuk menu canggih atau beer pinggir jalan yang jadi saksi.
Untuk menari berdua dan tidak ada jaim di agenda kita.
Untuk melogiskan sensasi tidak mengendap jadi perasan.
Untuk membunuh perasaan ketika makin keterlaluan.
Untuk mengusap air mata dan ingus akibat asumsi yang berlebihan
Yang dilanjutkan dengan menertawakan ketololan.
Untuk sengaja mencemplungkan diri ke resiko hati;
Entah akhirnya akan bilang: "Untung gue gak jatuh cinta." 
atau  "Sial, aku beneran sayang dia!"
Entah di ujungnya akan menjadi: "Ya udah, bye." 
atau: "ya Tuhan, aku kehilangan." 

Untuk setiap rasa yang dicari-cari dan kemudian dilepas kembali,
Kita adalah potongan cerita tentang saling menangkap 
untuk membiarkan masing-masing pergi lagi.

Mari tersenyum untuk segala 'pernah' yang kita punya.
 
"Meskipun jika akhirnya tidak bahagia, paling tidak kita pernah tertawa bersama."  -@tlvi

Jumat, 23 September 2011

you, are home...

Now I understand...
You are hot chocolate after soaking of a sudden storm. 
You are a warm kitchen pouring in sunlight after a stiff cold walk on the snows. 
You are chicken soup amidst the stifling and sufferings of a cold. 
You are warm woolen blankets on the coldest nights that chills the bone. 
You are the warm fire in the chill of camping grounds.
You, are home...

~Jessica Lim. 

(via alodita.blogspot.com)

Rabu, 14 September 2011

ada 'ego' di dalam 'bego'



Aku mengganggu katamu?
Mungkin lebih tepat kamu yang selalu buru-buru.
Tidak mau mengaku pada hati kecilmu.

Aku mengganggu katamu?
Barangkali kamu yang pilih sembunyi
Dibalik tembok yang sengaja dibangun tinggi-tinggi.

Aku tidak mengganggu.
Kamu saja yang tidak ijinkan larimu menjadi berjalan
Membiarkan cinta merabamu pelan-pelan
Dan hatimu disentuh sayang. 

Udara selalu tahu, 
Kita ingin bisa mencinta sesederhana itu.
Tapi udara pun tahu
Membuatnya rumit adalah keahlian kita yang baru.

sore oranye. "I'm home..."



Sesuatu di gambar ini membuat saya jatuh hati.

Ini cuma gambar atmosfir sore oranye berhias lampu-lampu kecil.
Tapi semacam ada hembusan hangat di dalamnya.
Dimana kaki-kaki melangkah dengan ringan dan bebas,
dan jiwa yang biasa didikte brief kembali bernafas.  
Dengung mesin komputer dan deadline menguap tiba-tiba,
dan langkahmu adalah langkah-langkah pulang ke rumah.

Itu suatu sore oranye yang hangat.
Dimana cinta dan human touch kembali diingat.

Dan kamu pun sore oranyeku.
Ketika dingin AC kantor berganti adem yang nyaman.
ketika baju formal diganti pakaian santai
ketika sekeliling terasa ringan dan hati melapang.
Dan tak ada yang dipaksakan ketika berucap: 
"Sayang, aku pulang." :)

Sabtu, 10 September 2011

story of six kisses

Ciuman itu gak ada yang bodoh
Yang ada hatimu dibuat menghangat sekaligus menggebu.

Ciuman itu gak ada yang bodoh
Yang ada ialah ciuman yang rasanya mau kau ingat,
dan tetap kau ingat-ingat ketika bangun keesokan pagi.
 
Ciuman itu gak ada yang bodoh 
Yang ada bibirmu sedang diajak menari.
Tanpa petunjuk arah, ayunannya terkoreografi seirama.

Ciuman itu gak ada yang bodoh
Itu rindumu yang sedang rayakan momen berdua.
Di tiap nafas yang bertukar, hatimu merekam setiap aroma.

Ciuman itu gak ada yang bodoh
Yang ada kamu dibuat terkejut,
Seseorang yang begitu pendiam bisa mencium sebegitu hidup.

Ciuman itu gak ada yang bodoh 
Cerita selanjutnyalah yang bikin kamu merasa begitu,
Sempat membiarkan ciuman itu ada, 
Karena selanjutnya kamu beneran jatuh cinta.
  
(Ke 6) Ciuman itu gak ada yang bodoh
Tapi kamu tahu kamu menunggu ciuman ke 'tujuh'
dari seseorang yang membuat kamu tidak ingin ciuman lagi 
dengan si delapan, sembilan, atau sepuluh.


Jumat, 02 September 2011

"you grieve at the level you love"

Nggak, aku nggak nangis.
Aku cuma kelilipan. 

Ada sayang dihempas buru-buru,
Hempasannya tertahan dan kini rasaku beku,
Dan udara yang kuhirup mendadak kelabu.

Nggak, aku nggak nangis
Cuma sedang mencerna suatu sayang
yang tidak pernah disampaikan.

Dan kini rasaku lelah.
Menguap pekat menjadi gerah.
Mengumpul di mata, tumpah, dan pecah..

Rabu, 31 Agustus 2011

doodling at coffee shop

Boleh menciummu lagi?
Takkan lama, cukup sekali saja.

Uh, 'sekali' itu kata yang berbahaya.
Jumlah terkecil yang bisa diminta.
Untuk menolak pun kita suka tak tega.

Tapi kita sama-sama tahu, 
Jumlah selanjutnya mana pernah kita duga.
Siapa dari kita yang bisa janji
Di jumlah ke berapa kita mau berhenti.

Uh, the devil inside my head.
Does your devil want it like my devil wants it?


*Coretanku di sehelai tissue. 
Ah, this coffee shop smells of you.*

Selasa, 30 Agustus 2011

ngoceh part 3: cinta

Hari ini panasnya gak lucu. Berhasil bikin gue jam 11 udah mandi. 
Don't you just love bathroom? It has special effect in giving us glimpses of insight. Mendadak dapat banyak ide pokoknya keluar dari situ. So, here I am, depan komputer, siap menulis, dengan kulit beraroma cocoa. Omong-omong, this new cocoa body butter bikin gue berasa tempting deh. Kalau sudah bersuami, I'm definitley gonna tease him right now: "Hey, hubbyyy, your wife's as mouthwatering as chocolate right now, don't you just wanna lick meeee?"
Eh, gue punya bacaan baru lagi: Antologi Rasa by Ika Natassa. Love her writing style. Damn you writers, you guys always make my heart skips a beat! I have this can't get enough feeling of people who can write smart in a delicious way. 
Gue suka dunia nulis-menulis ini, bukan masalah mau jadi terkenal apa enggak, yang jelas gue mendapati diri gue INGIN untuk 'ngais-ngais permukaannya dan masukin kepala gue sampai dalem, nemuin sesuatu untuk gue explore sampai puas. Semacam bercinta, eh? Well, kalaupun belum bisa bercinta sama laki-laki, gue kan bisa bercinta sama kata-kata. Sepertinya bisa bikin orgasme juga.Small orgasm maybe. But still an orgasm, right?
Btw, apa gak bisa ya gue kerja jadi penulis lirik lagu aja. Lagu-lagu macam Kerispatih, yang galau-galau-najis-tapi-romantis-anjis gitu. Gue lumayan jago kayaknya, hahaa. Dan syukur-syukur gak bikin stres kayak nge-layout print ad, yang pernah saking frustrasinya, gue sampai harus naik ke rooftop kantor dan menelpon teman pada suatu maghrib, cuma untuk teriak-teriak---dan berlanjut ke Black Cat untuk minum dan meracau. Man, I was so fucked up that day! 
Enough with the babbling! Gue harap yang orang-orang bilang itu beneran nyata. That love will find the way. Bahwa cinta gue pada tulisan akan menemukan jalannya.

Senin, 29 Agustus 2011

ngoceh part 1: tangan

Yeay, holiday.
Aha! Ternyata senin tidaklah menjadi 'I hate monday' ketika kita bisa bangun jam 10 siang. So, this is my day off morning ritual: bikin kopi, nyalain komputer, dan menulis. Jadi sepanjang ada kopi dan koneksi internet lancar, I will survive and happy all day long. Dan selama ada telor di kulkas, berarti sudah ada pertolongan pertama pada kelaparan. That's it! My life is so simple. (Dan kurang gizi for sure).
Well, Perahu Kertas udah selesai dibaca semalam. Menarik. Nemu banyak kalimat kontemplatif. Berikut percakapan antara Keenan dan Luhde dari buku Perahu Kertas:
"Kalau Keenan sudah dapat ‘jodoh’-nya, pasti tangannya langsung lancar. | Jodoh? | Setiap pelukis pasti memiliki ‘jodoh’-nya masing-masing. Kalau mereka mau bertekun sekaligus berserah, pasti mereka akan menemukannya. Jadi jangan cepat putus asa. Kadang kanvas kosong juga bersuara. Tanpa kekosongan, siapa pun tidak akan bisa memulai sesuatu. | Luhde, saya benar-benar nggak tahu harus mulai dari mana. Saya bahkan nggak yakin saya bisa melukis lagi. | Anggaplah ini langit (menunjuk kepada kanvas) Sepertinya langit ini kosong. Tapi kita tahu, langit tidak pernah kosong. Ada banyak bintang, bahkan tidak terhingga banyaknya. Langit ini cuma tertutup awan. Kalau Keenan bisa menyibak awan-awan itu, Keenan akan menemukan banyak sekali bintang. Dan dari sekian banyak bintang, akan ada satu yang berjodoh dengan kita. Saya berdoa supaya Keenan cepat menemukan bintangnya." 

'Jodoh' buat tangan saya. 
So that was my prayer too before I went to bed last night.

Sabtu, 20 Agustus 2011

kita


Minggu pagi ini.
Aroma khas nasi goreng.
Musik reliji yang disetel tetangga.
Kopi teman ritual pagi  
Dan sepotong tentang kita, yang muncul tiba-tiba.

Kita...
Sempat memiliki sayang, tanpa merasa perlu untuk bilang,
Apalagi membiarkannya bebas terekspresikan.
Kita...
Cuma dua manusia 
Terjebak di konspirasi misterius tentang rasa
Tanpa pernah jelas mau dibawa kemana.

Dan pagi ini kita mengerti.
Beberapa kangen tercipta untuk dikebiri
Beberapa sayang terjadi untuk diaborsi
Dan hidup selalu punya cara menutup apapun yang memang harus disudahi.


Jumat, 19 Agustus 2011

today's wish


"Jalan kita mungkin berputar, 
tapi suatu saat,
kita pasti punya kesempatan 
jadi diri kita sendiri.” 
-Keenan (Perahu Kertas)

Jumat, 12 Agustus 2011

note for you


I want to...
Hear jazz with my eyes closed and dig my toes into the sand dancing. 
I want to climb to the summit and yell and sleep under the stars. 
I want to laugh my head off and sleep in and eat croissants in bed...
with butter and marmalade and spill coffee and wear lace...
and trip holding your hand because I am listening so closely.” 

-Sabrina Ward Harrison

Rabu, 10 Agustus 2011

thought under the rain


Diantara banyak kesempatan yang hidup sudah berikan,
Ada kalanya kamu sedang tidak ingin peduli.
Apakah saat ini rambutmu berantakan, kulitmu mulai menghitam, 
atau sepatu kesayangan basah terendam hujan.
Apakah hasrat masih ditemukan dalam ciuman, 
apa pencarian cinta kelak mencapai ujung jalan;
dan apakah kamu akhirnya menikahi sang pangeran,

Tapi diam-diam sesuatu tetap menggeltik pelan.
diantara banyak ketidakpedulian yang berusaha kau abaikan,
Kamu tahu hati kecilmu tetap merindukan keajaiban,
menghidupi kembali cinta yang dibiarkan tergeletak di pojokan.

Senin, 08 Agustus 2011

between the night


Hasrat menyematkan agenda instan pada kau dan aku.
Mencuri waktu di antara jeda malam tuk menyalakan rindu.
Saat dimana imajinasi saling menghampiri dan tubuh saling mengisi,
Untuk bebas merespon hayalan yang tertahan sejak pagi.

Dan setelah desah nafas yang tersesat kembali tenang.
Kita pun bersiap-siap kembali pulang.
Kembali kepada kekasih kita tersayang.

Jumat, 05 Agustus 2011

note to self


Akan datang harinya hatimu tahu ini semua tentang apa.

Ketika jarimu menghapus tiap sms-nya, air matamu mendadak tumpah.
Ketika rasamu tak lagi bebas menyapa, sesuatu di hatimu menjadi patah.

Tidak, saya tidak jatuh cinta.
Saya cuma jatuh, tidak sengaja.
Dan mendapati nafas ini mulai sesak
Ketika kini kita berjarak. 

Rabu, 03 Agustus 2011

Let's pretend we're okay


Aku tidak tahu kemana ini semua akan menuju
Tidak mau tahu dan tidak perlu tahu.

Yang aku tahu kita sedang pura-pura tidak tahu.
Di tiap rapat jemari yang mengisi spasi,
Di antara bibir yang beradu rayakan rindu,
Pelan tapi pasti hati kita telah dibuat bertemu.

Dan kita tetap pura-pura saling tidak tahu