Selasa, 22 Mei 2012

aih, pacar!

 

Bersyukur buat jatuh cinta!

"Jika anda jatuh cinta, endokrinolog dapat melaporkan penurunan hormon stres dalam sistem endokrin anda. Psikiater dapat melaporkan peningkatan suasana hati anda, yang dapat dikonfirmasi ahli saraf melalui pemindaian otak. Ahli gizi mungkin khawatir anda kehilangan nafsu makan anda; tapi di lain pihak, apa yang anda makan dicerna lebih baik."
:)

(dari buku Reinventing the Body, Resurrecting the Soul-nya Deepak Chopra)

Selasa, 15 Mei 2012

Lihat saja...

Kelak kamu akan jatuh cinta dengan sederhana,
dan kamu akan mengerti bahwa cinta tak perlu penuh drama, apalagi berdarah-darah.

Kelak ucapan selamat pagi-siang-sore-malammu tak perlu ditahan.
Tapi rasamu juga tidak perlu berlebihan.
Bersamanya kamu mengekspresikan diri dengan mudah,
tidak perlu lagi berpura-pura, tidak lagi banyak skenario di kepala.

Suatu hari nanti kamu tahu,
Untuk segala yang pernah hilang, semesta tahu untuk mengembalikan.
Segala yang sempat terbuang, semesta tahu untuk mengirim pulang.
Segala yang sempat tertunda, selalu bisa dipertemukan lagi.


Give Thank

Terinspirasi dari blog-nya @Dear_Connie, saya pun ingin menulis daftar ucapan syukur saya. Here they are. 
Saya berterimakasih untuk:

Kemampuan saya menikmati hal-hal sederhana, corny, dan bahkan bodoh. Karena hidup menjadi lebih hidup. Dan entahlah, sesungguhnya saya bangga sama kemampuan saya yang satu itu. Terimakasih. Terimakasih. Terimakasih.

Buat papa yang (ternyata) berdoa untuk seorang pria yang baik sebagai pendamping hidup saya kelak. Karena saya tau itu bentuk cinta dan faith papa. Terimakasih. Terimakasih. Terimakasih.

Buat pria baik yang dikirim Tuhan ke hidup saya sebagai jawaban dari doa papa. Karena pokoknya entah gimana, I just knew it doa itu dijawab Tuhan. Terimakasih. Terimakasih. Terimakasih.

Saya bisa makan apa saja tanpa perlu merasa bersalah sama tubuh saya. Karena: Damn, that feels so good! Terimakasih. Terimakasih. Terimakasih.

Buat random insight yang saya temui setiap hari. Remah-remah roti yang turun dari awan. Semacam menerima potongan puzzle yang melengkapi gambar besar perjalanan saya. Terimakasih. Terimakasih. Terimakasih.

Buat tempat tidur saya yang enak, buat koleksi buku saya yang banyak, dan buat komputer saya. Dan koneksi internet. Terimakasih. Terimakasih. Terimakasih.

Buat sepatu teplek yang membuat saya siap menaklukan dunia (baca: ngejar, naik, turun bis setiap harinya).

Buat keluarga dan sahabat dan teman-teman kantor yang berenergi baik. Terimakasih. Terimakasih. Terimakasih.

Buat kamu, mon cheri. Kamu membuat lirik-lirik lagu cinta yang dulu rasa-rasanya pengen saya lepehin menjadi masuk akal. Terimakasih. Terimakasih. Terimakasih. 

Buat kopi panas yang menemani saya menyalakan komputer dan menekan keyboard. Buat hujan di sabtu pagi. Dan buat, ummm, combro panas dekat PTC. I just love them :)

Buat energi yang baik dari mengucap syukur. Buat ripple effect-nya. Buat makin ngerti: hidup itu baik adanya.
Terimakasih Tuhan Maha Pemberi Berkat.