Selasa, 06 Agustus 2013

Hei Universe..

Makasih loh udah ngasih cerita-cerita baru. 
Tiap bagian mengevolusi pada waktunya.
Semesta bergerak. Paradigma berubah. Simpul kusut terurai. dan kesadaran berkembang.
Segala sesuatu akan menemukan titik seimbangnya. 

Yang dulunya menyembah kopi pagi, sekarang sudah bisa berhenti.
Yang kebanyakan diam, dipaksa untuk bergerak dan berlari.
Yang gak karuan dalam ambil keputusan, kini dibuat banyak bernafas pelan, merendahkan diri, dan bergantung pada Sang Tuhan.

Seperti kata Ayu Utami di bukunya...
Begitulah... Satu titik dalam hidup kita, manakala semesta mendukung,
dan kita pun berubah tanpa kita rencanakan.
Kita pun bisa menyukai sesuatu yang tadinya kita sebal.

(atau sebaliknya, yang dulu kita puja-puja, sekarang sudah tidak menarik lagi bagi jiwa)

Begitulah... (masih dari buku Ayu Utami)
Anak yang dulu doyan begadang, kini menjadi pecandu pagi.
Manusia lahir, tumbuh, jadi muda dan gila-gilaan.
lalu kawin, punya anak, dan jadi orang tua yang tertib.

Jadi begitulah...
Hidup tidak lagi mendrama.
Cinta bisa lebih sederhana..
Kini, perasa tambahan dan pewarna palsu kamu tinggalkan.
Setiap racun yang membunuhmu perlahan satu per satu mulai dibuang.

Begitulah...
Hidup memberi hak istimewa, supaya setiap orang makin menjadi manusia.

Ah serius sekali kita sore ini. Itu dicicipi roti isi kacang merahnya. Kalau masih kurang meriah, ini, oleskan selai kacang di atasnya. Kata siapa nggak nyambung? Kata siapa apa-apa harus selalu nyambung? Kacang merah mungkin harus bertemu kacang tanah. Siapa tau dari situ kita bertemu cerita baru lagi.
Dan berevolusil lagi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar